Foto : ilustrasi
LINKNEWS.ID - Komunikasi yang efektif merupakan fondasi utama dalam menciptakan interaksi keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. Melalui komunikasi yang baik, setiap anggota keluarga dapat merasa didengar, dipahami, dan dihargai.
Namun, realitanya menunjukkan bahwa tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan anak-anak mereka. Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak nyaman untuk berbagi cerita atau masalah dengan orang tua mereka, sehingga hubungan antara orang tua dan anak menjadi kurang baik.
Komunikasi sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu proses penyampaian informasi, perasaan, ide, atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain. Dalam konteks yang lebih luas, Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses transaksional yang melibatkan pemisahan dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, yang membantu individu lain untuk memahami pengalaman orang lain.
Komunikasi adalah aktivitas sehari-hari yang esensial bagi manusia sebagai makhluk sosial. Dalam konteks keluarga, komunikasi memegang peranan penting dalam pembentukan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum menyadari betapa pentingnya komunikasi, padahal komunikasi adalah hal sederhana yang dapat dilakukan dengan mudah.
Apabila komunikasi antara orang tua dan anak terjalin dengan baik, maka hubungan di antara mereka juga akan harmonis dan tidak mengganggu perkembangan psikologis anak. Sebaliknya, jika komunikasi antara orang tua dan anak buruk, maka anak dapat merasa tidak berguna, rentan terhadap konflik dengan orang tua, dan mengalami gangguan psikologis lainnya.
Banyak anak merasa kurang mendapatkan komunikasi yang baik dari orang tua mereka karena kesibukan orang tua atau ketidakmauan orang tua untuk mendengarkan cerita anak. Padahal, mendengarkan cerita anak dengan baik adalah tindakan sederhana yang dapat membuat anak merasa senang dan dihargai.
Dampak Kurangnya Komunikasi antara Orang Tua dan Anak
1. Kemampuan Komunikasi yang Tidak Baik: Menurut Professor Sandra Crosser, kemampuan komunikasi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Anak yang jarang berinteraksi atau berbicara dengan orang tua cenderung mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat mereka.
2. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis: Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak dapat menyebabkan hubungan keluarga menjadi kurang harmonis. Kesalahpahaman sering terjadi karena anak merasa tidak didengar dan kurang mendapatkan dukungan dari orang tua. Studi dari "The National Centre For Biotechnology Information" menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang tidak erat akibat kurangnya komunikasi dapat berdampak negatif pada perilaku anak di masa depan.
3. Masalah Perilaku dan Perkembangan Anak Terabaikan: Anak yang kurang berkomunikasi dengan orang tua seringkali kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka. Hal ini dapat menyebabkan perilaku negatif, depresi, dan kesulitan untuk mempercayai orang tua. Selain itu, perkembangan anak juga dapat terabaikan karena orang tua kurang mengetahui apa yang dialami oleh anak mereka.
Cara Berkomunikasi yang Baik antara Orang Tua dan Anak
1. Mendengarkan Anak Ketika Bercerita: Orang tua sebaiknya selalu mendengarkan dengan penuh perhatian ketika anak bercerita. Ini adalah kunci utama dalam membangun hubungan komunikasi yang baik. Hindari melakukan kegiatan lain saat anak berbicara, sehingga anak merasa bahwa cerita mereka penting.
2. Membiasakan Dialog dengan Anak: Berbincang-bincang tentang hal-hal sederhana secara rutin dapat memperkuat ikatan dan rasa percaya antara orang tua dan anak. Jika anak menghadapi masalah, mereka akan lebih terbuka untuk bercerita kepada orang tua mereka. Dialog tidak harus menunggu adanya masalah, tetapi dapat dilakukan setiap hari.
3. Mengelola Emosi Ketika Berkomunikasi dengan Anak: Orang tua perlu mengendalikan emosi mereka saat berkomunikasi dengan anak agar tercipta suasana yang nyaman. Sadari emosi yang sedang dirasakan dan tenangkan diri jika sedang emosi agar anak merasa nyaman saat berbicara. Emosi negatif dapat membuat anak merasa sulit untuk berkomunikasi.
4. Memberikan Apresiasi kepada Anak: Berikan apresiasi atas usaha dan pencapaian yang telah dilakukan oleh anak. Kurangi mengkritik, karena terlalu banyak kritik dapat menurunkan motivasi anak. Apresiasi akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa disayangi.
Dengan memperbaiki komunikasi dalam keluarga, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, lebih dekat, dan lebih harmonis. Mari berkomunikasi secara aktif dan efektif dengan anggota keluarga kita (*)
Reporter : RED