Home Daerah

Pemkab Bojonegoro Intensifkan Edukasi Layanan Kesehatan HIV

by linknews.id - 21 November 2025, 17:31 WIB

BOJONEGORO, LINKNEWS.ID - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menggencarkan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan, khususnya terkait layanan HIV. Sebagai upaya proaktif, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro menyelenggarakan talkshow di Radio Malowopati FM 95.8 MHz. Program SAPA! (Selamat Pagi Bojonegoro) kali ini mengangkat tema "Bersama Hadapi Perubahan Jaga Keberlanjutan Layanan HIV" pada Jumat (21/11/2025).

Dalam talkshow yang dipandu oleh penyiar Lia Yunita, Suharto, Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro, mengungkapkan bahwa angka penularan HIV/AIDS di wilayah Bojonegoro masih tergolong tinggi.

Tercatat sebanyak 358 kasus HIV/AIDS pada tahun 2025, dengan kelompok usia 26-50 tahun sebagai yang paling banyak terinfeksi. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif, terutama menyasar generasi muda, menjadi sangat penting.

"Kami telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama mencegah penyebaran HIV/AIDS. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya menghindari seks pranikah," jelas Suharto.

Paiman, Sub koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro, menambahkan bahwa stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS masih kuat di masyarakat, baik dari diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Untuk itu, Dinkes Bojonegoro berupaya mengedukasi masyarakat agar menghilangkan stigma tersebut.

"Kami ingin masyarakat memahami bahwa penderita HIV/AIDS memiliki hak yang sama untuk bersosialisasi di masyarakat. Kami juga mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV/AIDS secara rutin," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Paiman juga menyampaikan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-14 dunia dalam jumlah penderita HIV/AIDS. Di tingkat nasional, Jawa Timur menempati peringkat kedua, sementara Bojonegoro berada di peringkat ke-11 di tingkat provinsi. Pada tahun 2024, tercatat 417 kasus, dan hingga November 2025, terdapat 358 kasus.

“Ada 5 pesan kunci yang perlu diperhatikan, yaitu adaptasi terhadap perubahan, konsumsi obat secara tepat dosis dan waktu, pengelolaan gejala agar tidak memperburuk kondisi, menjaga kesehatan mental untuk menekan perkembangan virus, dan menerapkan gaya hidup sehat,” pungkasnya. (KOM)

Reporter : RED

Share :

Popular Post